Senin, 27 Februari 2017

GUNUNG EMAS BERJUBAH DURI.


Karya Tulis AZARI TUMANGGOR


Di lembah dolok pinapan sore itu,
Kita berduka.
Dinginnya embun, 
Meratap pilu membuat hati kita membeku.

Apa ada lagi yang lebih indah dari sejarah?
Tentang lukisan gunung emas kita, yang terkenal di Eropa?

Bahkan burung bernyanyi, 
Hutan kita punya jati, untuk rumah kokoh sekuat baja.
Namun apa ada yang lebih indah dari mimpi?
Merajut sejuk diantara terik, 
Mengikat harap disaat pelik?
Kita sedang berduka.

Hari itu di Dolok Sanggul, seorang anak baru saja berhenti.
Dari rangkaian doa dan harapan.
Dari kemunafikan pejabat tentang “manusia”.
Apakah akan diperpanjang ke rumah kita?

Hai anak muda!!
Apa itu begitu lucu bagimu?
Tentang seorang anak tak sekolah. 
Ayah keriput menanggung lelah,
Melintasi gunung untuk mencari haminjon?
Seorang ibu sedang menajak kehampaan, untuk dijadikan beras.
Seingatku, mereka tak mengenal kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar