Jumat, 06 April 2018

Memgisi momen Paskah, Gen Papatar Silaturahmi dengan Senioran, Hadibobo Tumanggor, ST



Gen Papatar Silaturahmi bersama Senioran. (Selasa/3 April 2018)

Bernata Manalu, Sekjen Purnabakti Gen Papatar dan rekan-rekannya memanfaatkan momen Paskah untuk bersilaturahmi. 
Bernata Manalu bersama rekan-rekannya mengatakan silaturahmi tersebut digelar dalam rangka mengisi dan merayakan Paskah. Umat kristiani, menurut dia, merayakan Paskah sebagai kemenangan dan harapan. Makna kemenangan itu, diungkapkan dia, direfleksikan dengan kemenangan dari Yesus dalam mengalahkan alam maut, yaitu bangkit dari kematian. Sedangkan makna harapan, dikatakan dia, direfleksikan dengan adanya harapan terhadap kedatangan Yesus yang kedua kali untuk menyelamatkan umat-Nya.

Di momen Paskah kali ini, silaturahmi yang mereka jalin adalah tak lepas dari penguatan kapasitas setiap elemen mahasiswa Papatar, yang sudah anggota terkhusus. Bernata yang dalam tour paskahnya tak lupa untuk mengunjungi kediaman para Senioran yang ada di Bonapasogit, seraya untuk menyampaikan ucapan salam Paskah dari keluarga Gen Papatar. "Paskah memiliki arti penting sebagai puncak dari rangkaian peristiwa sengsara, wafat hingga kebangkitan yang merupakan inti dari ajaran kristiani. Oleh karenanya, perayaan ini diharapkan sebagai moment untuk merubah diri untuk lebih laih lagi ke depan, menjaga tali persaudaraan, tak lupa juga meningkatkan keharmonisan perkumpulan dengan para senioran, baik secara pribadi, juga perkumpulan. Lewat komunikasi-komunikasi ini, harapan kita bersasma, kita akan bisa lebih berdampak dan bermanfaat lagi untuk masyarkat bangsa dan negara," Tutur Bernata Manalu.

Bersama senior Bobo Tumanggor, ST, kami banyak mendapat ilmu.

Beliau mengawali pembicaraan dengan mengisahkan perjuangan pemuda-pemudi di masa lampau, seperti Bung Karno, J. Leimena hingga Seorang Che Guavara dengan semua gerakan revolusinya. Sempat juga memaparkan singkat bagaimana kisah-kisah mereka dulu di jamannya. Beliau mengaku sedih karena para pemuda pejuang dimasa lampau yang kini sedang memimpin bangsa dicaci maki oleh sebagian mahasiswa dalam aksi-aksi jalanannya. Terlepas dari itu hal yang paling mengecewakan adalah ketika para pemuda dan Mahasiswa sekarang sudah lebih sering hidup dengan khayalan. Lupa baca buku, diskusi yang ada hanya main gadget. Saat saya coba korek bagaimana beliau melihat gerakan pemuda sekarang, malah menepukku dengan menyampaikan “Kalian ini bagaimana ? Masih nyatakah?”, panjanglah gumamku mengartikannya. Bagaimana caranya supaya Mahasiswa Humbahas, Papatar Khususnya, bisa dan mampu untuk lebih menampakkan diri baik lewat pemikiran juga karya ? Jangan pernah takut untuk kritis, itu harus. Tapi, kalian harus barengi dengan komitmen untuk tetap konsen soal tugas fungsinya.

"Asah, asah dan asah trus, jangan biarkan taringmu tumpul", pesan Bang Bobo Tumanggor diujung pertemuan kami.

Jumat, 01 September 2017

Raja Sinambela Penulis Pertama Lomba Menulis tema "Toppu" oleh GenPapatar

Raja Sinambela Penulis Pertama Lomba Menulis tema "Toppu" oleh GenPapatar. Berikut tulisanya.

TOPPU BURJU

(Oleh: RADJA SINAMBELA)

Borhat ma damang hasian mangadang humaliang
Paboan-boan roha nang hasintongan
painum akka Horong dohot akka natorop
Ia tung adong na lobi baen dohot tu amplot
Naeng masa nama pileg, toppu burju

Tuati ma rura tu toruran, nangkohi ma dolok tu julu
Bolus ma tombak longo so matahut, taripari binanga so mahua. Ikkon dapot do godang, pamili na tarsosak

Naeng masa nama pileg, toppu minum dilapo
“burju nai tahe ai so tarbalos” inna parwarung
“ah, dang pala di attusi hami i ” inna paragat

Naeng masa nama Pileg, unang hamu tarsonggot
Masa nama akka naso hea masa
Toppu burju, Toppu mardongan, Toppu pamili, Toppu majjou Tulang
Eh bere
Borhat ma damang
Asa hiras ma pamatangmu na mangalului horong
Patudu sangap ni ompu tu akka dongan sahuta,

ALAI INGOT
UNANG TOPPU, LUPA

Rabu, 16 Agustus 2017

DIRGAHAYU INDONESIA YANG KESEKIAN KALI

Sejatinya Kemerdekaan itu adalah Kesejahteraan Rakyat.

Sudah 72 tahun Indonesia merdeka, kita belum mampu memutus rantai kemiskinan, memutus rantai pengangguran, memutus rantai ketimpangan dan kesenjangan sosial. Untuk mencapai semua itu, kita harus membangun. Bangunlah jiwanya! Bangunlah badannya! Dari Sabang sampai Merauke harus kita bangun. Dari Miangas hingga Rote harus kita bangun. Kita harus menjadi bangsa yang maju, bangsa yang berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Secara konstitusi, Indonesia dinyatakan merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945, yang dideklarasikan oleh Soekarno-Hatta. Hal inilah yang diyakini oleh mayoritas manusia, baik dalam maupun luar negeri tentang hari kemerdekaan Indonesia.

Mulai TK hingga Perguruan Tinggi, dari yang lulusan SD sampai yang bergelar profesor sepakat menjawab dengan tanggal tersebut. Dari masyakarat desa hingga masyarakat kota pun akan setuju dengan hal itu. Faktanya, apa benar Indonesia sudah benar-benar merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945?

Inilah Indonesia

Inilah Indonesia, yang katanya merdeka 72 tahun yang lalu. Tapi ternyata, fakta berbicara sebaliknya. Sistem pemerintahan negeri ini masih hasil adopsi dari negeri antah berantah di seberang benua sana. Kehidupan penuh aturan yang dilanggar dan pembatasan yang selektif. Penuh pengkhianatan dan pendustaan keadilan. Undang-undang dibuat berdasarkan pesanan.

Orang yang terbukti salah dilindungi dan dipelihara. Yang benar menjadi sasaran, diburu, difitnah, dan dipenjara tanpa keadilan. Maka pantas, jika rakyatnya mengalami krisis moral, krisis ideologi, krisis pendidikan, hingga krisis ekonomi yang tak ada habis-habisnya. Kiblat pemerintahannya saja sama tidak jelasnya atau bahkan lebih parah dari negeri kita.

Inilah Indonesia, yang katanya merdeka 72 tahun yang lalu. Tapi ternyata, fakta berbicara sebaliknya. Ideologi saja tak jelas. Campur-baur antara kapitalis, sekuleris, sosialis,  demokratis, dan lain-lain. Padahal negri ini berpenduduk mayoritas muslim terbesar pertama sedunia. Kalaupun mau diterapkan, hanya sedikit sekali penerapan hukum Islam, yakni hanya untuk urusan perkawinan saja.

Inilah Indonesia, yang katanya merdeka 72 tahun yang lalu. Negeri yang kaya raya. Tambang timah, batu bara, minyak bumi, gas bumi, bahkan gunung emas pun negeri ini punya. Tapi sayangnya kekayaan itu sebagian besar dikuasai bangsa lain. Negara hanya mendapat komisi sekian persen, itupun masih dikorupsi dimana-mana. Pantas saja jika perekonomian rakyatnya membuat miris siapa saja yang mendengarnya. Itu karena, mereka sudah merasa cukup menjadi babu, kuli dan jongos ditanah kelahirannya.

Inilah Indonesia, yang katanya merdeka 72 tahun yang lalu. Negeri tropis yang sangat subur tanahnya. Hutan dan sawah mudah sekali kita jumpai disana. Tapi ternyata, fakta berbicara sebaliknya. Lumbung padi di negeri kaya raya ini nyatanya tak dapat mencukupi kebutuhan perut para rakyatnya. Akhirnya impor pun menjadi solusi yang semakin membuat sengsara negara.

Sepertinya memang harus diulangi lagi pertanyaannya, benarkah bangsa ini telah merdeka?

Raih kemerdekaan

Melihat dari fakta, maka kita, sebagai rakyat Indonesia harusnya sadar, bahwa Indonesia, belum merdeka. Kita butuh, dan harus merebut kemerdekaan bangsa ini. Maka, bebaskan mental kita dari seorang yang terjajah. Karena kemerdekaan hakiki meski susah, jauh lebih baik daripada hidup nyaman tapi terjajah!
Sungguh, Indonesia belum merdeka. Maka, mari bersama-sama raih kemerdekaan itu. Bebaskan Indonesia dari belenggu-belenggu penjajahan, dan songsong kemerdekaan yang sebenarnya!


Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Sabtu, 12 Agustus 2017

LAGU PERJUANGAN | SATUKANLAH - KABAR UNTUK ANAK




Lagu: Satukanlah
Karya: Anonim
Puisi: Kabar Untuk Anak
Karya: Wiji Thukul

Satukanlah [Lagu]

Satukanlah dirimu semua
Seluruh rakyat senasib serasa
Susah senang dirasa sama
Bangun, bangunlah segera

Satukanlah berai jemarimu
Kepalkanlah dan jadikan tinju
Para luka jadikan palu
‘Tuk pukul lawan tak perlu kau ragu

Kabar Untuk Anak [Puisi]

Anakku
Aku tidak bisa memberi apa apa
Hanyalah bunyi genderang perang kabar dari ayahmu
Saat ini aku berada di persimpangan jalan
Apakah aku harus memilih berjalan di atas kebenaran
Ataukah kedamaian

Ternyata aku memiiih kebenaran
Biarpun kebenaran itu penuh darah dan nanah
Apalah arti kedamaian
Kalau hanya menjadi budak

Tidak anakku
Kalian tidak boleh menjadi budak di negeri sendiri
Mereka sengaja memberikan mimpi tentang kedamaian
Sementara kebenaran telah di robek robek
Jiwa dan raga kitta telah tercabik cabik
Terbuang dalam lautan debu yang sangat hitam

Anakku
Biarpun aku rindu
Rindu untuk memelukmu
Rindu untuk membelaimu
Rindu untuk menumpahkan kasih sayang
Namun aku relakan kerinduan ini untuk tetap berjuang
Apabila ditengah padang terdengar suara genderang
Disanalah ayahmu mengangkat pedang

Anakku
Apabila aku harus mati nanti
Dengarlah kata kataku ini
Kebenaran tidak akan pernah terwujud
Apabila tidak kita REBUT!

Satukanlah [Lanjutan]

Pasti menang harus menang
Rakyat berjuang
Pasti menang harus menang
rekyat merdeka

Pasti menang harus menang
Rakyat berjuang
Pasti menang harus menang
Rakyat menang

Hidup Mahasiswa Indonesia!
Hidup Rakyat Indonesia!

DOWNLOAD LAGU SATUKANLAH
FB Admin Gen Papatar BERNATA ASMAIL MANALU



Jumat, 11 Agustus 2017

CAMAT PAKKAT SUMITRO BANJARNAHOR


Tenaga Teknis (PNS dilingkungan Kantor Camat Pakkat)

1. Camat : 1 Orang
2. Sekcam : 1 Orang
3. Kasubbag Umum : 1 Orang
4. Kasubbag Keuangan : 1 Orang
5. Kasi Tata Pemerintahan : 1 Orang
6. Kasi Kesra dan Pelum : 1 Orang
7. Kasi Perekonomian : 1 Orang
8. Kasi PMD : Kosong
9. Kasi Trantib : Kosong
10. Staf : 11 Orang
11. PPL Pertanian : 2 orang (1 PNS, 1 THL)
12. Medik Veteriner
– PPL Perikanan- PPL Peternakan : Kosong: 1 Orang
13. PPLKB : 1 Orang
14. Sekdes : 6 Orang


No.
Tenaga Kesehatan

1. Dokter Umum : 2 orang
2. Dokter Gigi : 1 orang
3. Bidan : 33 orang
4. Perawat : 24 orang


No.
Tenaga Pendidik dan Kependidikan

1. PAUD : 58  orang
2. SD : 240   orang
3. SMP : 132   orang
4. SMA/SMK : 113 orang

Gen Papatar sambut HUTRI Ke - 72






Rabu, 09 Agustus 2017

PINAPAN TRIO | AEK NATIO SIAN DOLOK PINAPAN


Pinapan Trio penyanyi trio Batak yang berdiri sekitar 5 tahun lalu setelah menjuarai Festival Trio Piala Kapolres Humbang Hasundutan dengan peringkat JUARA I.

Bakat - bakat bernyanyi memang terlihat sangat jelas dalam diri ketiga personil Pinapan Trio ini. Lantunan pesona suara Merdu yang khas. Mendengar mereka bernyanyi, anda akan merasakan ketenangan yang mengalir hingga ke sudut - sudut pendengaran dan perasaan.

Bravo Pinapan Trio

Personil :




Gen Papatar Peringati Hari Veteran Nasional


“Brutal dan Mencekam, Itulah yang Kami Hadapi”
Kini bangsa telah merdeka
Mimpipun tlah menjdai nyata
Namun, ingatkah siapa yang mewujudkannya?
Siapa yang mewujudkannya?

Pahlawan

Tanggal 10 Agustus dipilih sebagai hari memperingati Hari Veteran Nasional.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya, seperti kata Bung Karno “Negara Yang Besar Adalah Yang tidak melupakan Jas Merah” Artinya tidak akan melupakan sejarah suatu bangsa tersebut. Para pahlawan rela mengorbankan hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia.

"Tanpa jasa mereka, kita tidak bisa menjadi bangsa dan negara Indonesia seperti sekarang. Kita harus mampu mengenang dan menghargai pejuangan, pengorbanan para pahlawan dan pemimpin bangsa yang menjadi simbol negara Indonesia. itulah sebabnya, sejarah bangsa ini telah mendokumentasikan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah “hadiah” dari bangsa lain, melainkan hasil dari perjuangan dan pengorbanan jiwa dan raga para pahlawan dengan aneka keragaman latar belakangnya. Mereka berjuang dan berkorban, sejak periode “merebut kemerdekaan” hingga periode kritis ketika harus “mempertahankan kemerdekaan” yang telah diproklamasikan.

Namun, sangat disayangkan mutu peringatan itu terasa menurun dari tahun ke tahun, terutama generasi muda. Generasi muda sudah makin tidak menghayati makna hari pahlawan. Hari Pahlawan yang selalu kita peringati hendaknya jangan hanya mengedepankan unsur seremoni belaka, tanpa menghayati nilai-nilai perjuangan yang dipesankan oleh para pahlawan ini. Akan sangat ironi bila memperingati hari pahlawan sebatas seremoni saja tanpa mengambil tauladan dari nilai-nilai perjuangan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Para pemuda tidak benar-benar mengisi kemerdekaan ini dengan belajar untuk membangun bangsanya.

Permasalahan bangsa yang begitu banyak, pelik dan terkadang membingungkan, sangat lah bertentangan dengan semangat perjuangan yang telah dikobarkan oleh para pahlawan. Para pahlawan melakukan perjuangan dalam rangka untuk melakukan pembebasan bangsa ini dari tirani. Tirani kehidupan, tirani korupsi, tirani pembodohan, tirani kejahilan, dan sebagainya. Bukan sebaliknya. Dengan banyak nya problem bangsa ini membuktikan kita masih belum bisa menghargai para pahlawan bangsa ini.

Diperlukan sosok-sosok masa depan yang memiliki sikap untuk membebaskan bangsa dari tirani.Keluar dari keterpurukan, keluar dari kebodohan, dan keterbelakangan. Karekteristik seorang pahlawan adalah jujur, pemberani, dan rela melakukan apapun demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Setiap orang harus berjuang untuk menjadi pahlawan. Karena itu, mari sama-sama kita sejenak mengeheningkan cipta untuk mengenang jasa-jasa pahlawan yang telah mendahului kita". disampaikan pengurus Gen Papatar, Bernata Manalu.

LAE SIMONGGO

Bentang Sungai Lae Simonggo
LAE SIMONGGO

Oh Lae Simenggo, Lae Simenggo simende
Lea pengkailenki, i Perliliten kutangki

Kuta Sikettang, Kesogihen dekket Sienem Kodin i
Merdemu mi Lae Rambe i, lebbuh si Meka Mungkur i

Oh Lae Simeggo, diloken mo pengisimi
Asa mrsada roka lako membangun lebbuhna i
Bage sidok ni pemerentah
Mersipekade biding duruna da Nange

Mrsora mo sampuren sini embus angin i delleng
Mella ‘ku enget i Nange puas ngo teddoh ki Nange

HARUS BACA ! UNTUK RAKYAT PAPATAR

Papatar harus maju ! Jangan hanya kata - kata ! Mari kawan, kita bersama - sama. (Foto: Bentang Alam Papatar)
Papatar i, Hita

Marsihaholonganma, sian nasa roha
Di na hacit na sonang
Marsipaianan salelengni ngoluta
Hodong do pahu, ai ho do au, au dohot ho, hita

Lam hibul tabaen holong ta i
Marsipaianan di roha ta be,
Marsitoguan tu dalan na denggan
Boan au, huboan ho ditangiang i

Saleleng binsar matani ari
Saurdut satortoran hita Papatar
Saleleng binsar matani ari
Marsipasonangan Hita Papatar...

Papatar Kekelengen

Horas ! Njuah-njuah ! Sindebata Simasu-masu

VISI MISI HUMBANG HASUNDUTAN | DOSMAR - SAUT

VISI 
“Mewujudkan Humbang Hasundutan yang Hebat dan Bermentalitas Unggul”

Humbang Hasundutan yang “HEBAT”

H = Humbang Hasundutan Na Martuhan jala maduma (Peningkatan Keimanan Kesejahteraan dan Kualitas SDM dan Sumber Daya Alam)
E = Eme Na Godang Tano Na Bidang (Mewujudkan Ketahanan Pangan)
B = Bahen Murah Arga Ni Pupuk (Penyediaan Saprodi dan Alsintan)
A = Asa Sinur Na Pinahan Gabe Na Niula (Peningkatan Ekonomi Kerakyatan)
T = Ture Dalan Tu Huta Sahat Tu Balian Asa Langku Na Ni Ula Dohot Tiga-Tiga (Peningkatan Kualitas Infrastruktur)



MISI
Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam;
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik;
Meningkatkan Kedaulatan Pangan dan Ekonomi kerakyatan;
Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan pengembangan wilayah.

MOTTO
BEKERJA KERAS
BEKERJA CERDAS

BEKERJA SERIUS

Selasa, 08 Agustus 2017

DENGUNGAN PERJUANGAN PAPATAR



Saya melihat diri saya di cermin dan mengatakan padanya : "Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa."

Agar menjadi benar-benar hebat, seseorang harus berdiri dengan masyarakat, bukan di atas mereka.

Saudara - saudara kami di kabupaten Humbahas, dalam beberapa hal kami akan berjuang tanpa peduli konsekuensi yang terjadi akibat tindakan kami.
Kita mungkin sangat berbeda dalam berbagai hal. Tapi, tidak dalam "Cinta Humbahas"

Hai Pemuda dan Mahasiswa penyandang, "Agen of Change, Control, Iron Stock", DIMANA MILITANSIMU ?

(Molo mamolus gaja, tarida do pandegeanna. Perhatikan "juga" Papatar)

SUTAN SYAHRIR SANG BAPAK REPUBLIK

Nama              : Sutan Syahrir
Tanggal Lahir  : 5 Maret 1909
Tempat Lahir   : Padang Panjang, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal       : 7 November 1966, Zürich, Swiss
Makam            : TMP Kalibata, Jakarta
Warga Negara : Indonesia
Anak                : Kriya Arsyah Sjahrir, Siti Rabyah Parvati Sjahrir
Istri                  : Maria Duchateau & Siti Wahyunah
Agama            : Islam




BIOGRAFI SUTAN SYAHRIR

Sutan syahrir tentu saja sebuah nama yang tak asing di telinga rakyat Indonesia. Sutan Syahrir ini sempat mencapai karier tertingginya pada saat mencapai perdana menteri pertama Indonesia. Untuk lebih lengkapnya mengenai sang perdana Menteri pertama ini, anda bisa menyimak mengenai biografi Sutan Syahriryang telah membantu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari kekuatan penjajahan jepang pada waktu itu.

Salah satu penulis biografi Sutan Syahrir adalah Rosihan Anwar dengan judul biografi tokoh Nasional Kemerdekaan ini yaitu Sutan Sjahrir: Negarawan Humanis, Demokrat Sejati yang Mendahului Zamannya. Sutan Syahrir ini dilahirkan di Padang Panjang Sumatera Barat, 5 Maret 1909. Kedua orang tuanya bernama Mohammad rasad Gelar Maharaja Soetan bin Soetan leman gelar Soetan palindih dan ibunya bernama Putri Siti Rabiah. Riwayat pendidikannya di mulai di sekolah dasar ELS dan SMP di MULO Medan yang merupakan sekolah terbaik di Medan. Selanjutnya Sutan Syahrir melanjutkan pendidikannya pada sekolah menengah atas di AMS di Bandung. Sekolahan tersebut merupakan sekolahan termahal yang ada di Hindia Belanda saat itu. Setelah menamatkan sekolah menengah atasnya Sutan Syahrir melanjutkan pendidikannya di Belanda, di Universitas Amsterdam di fakultas Hukum.

KATA BIJAK REVOLUSIONER

SANG REVOLUSIONER

Soekarno
""Ini dadaku, mana dadamu? Kalau Malaysia mau konfrontasi ekonomi, kita hadapi dengan konfrontasi ekonomi. Kalau Malaysia mau konfrontasi politik, kita hadapi dengan konfrontasi politik. Kalau Malaysia mau konfrontasi militer, kita hadapi dengan konfrontasi militer.” Soekarno, Presiden I Republik Indonesia"

Soekarno
""Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-Saudara. Berjiwa besarlah, ber-imagination. Gali! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia." Presiden Soekarno (1901-1970), pidato di Semarang, 29 Juli 1956"

Bung Tomo
""Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.... Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka." Bung Tomo (1920-1981), pahlawan nasional

Bung Tomo
""Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga." Bung Tomo (1920-1981), pejuang kemerdekaan RI "

Jenderal Sudirman
""Percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan satu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapa pun juga." Jenderal Sudirman (1916-1950), Panglima Besar Tentara Republik Indonesia "

WS Rendra
""Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata." WS Rendra (1935-2009), Penyair dan Dramawan Kenamaan Indonesia "

Siddharta Gautama
""Ribuan lilin dapat dinyalakan dari satu lilin dan nyalanya tidak akan berkurang. Begitu pun kebahagiaan tidak akan pernah berkurang walau dibagi-bagi." Siddharta Gautama (563-483 SM), pendiri agama Buddha "

Mahatma Gandhi
""Berperilaku jujur memang sulit. Namun, bukan berarti tidak mungkin dilakukan." Mahatma Gandhi (1869-1948), filsuf India"

Paus Johanes Paulus II
""Kebebasan bukan terkandung dalam tindakan-tindakan yang kita sukai, tapi ada pada hak kita saat mengerjakan sesuatu yang seharusnya." Paus Johanes Paulus II (1920-2005) "

Dalai Lama
""Inilah 'agama' sederhanaku, tidak membutuhkan biara dan filosofi. Pikiran dan hati menjadi biaranya; kebaikan menjadi filosofinya." Dalai Lama, Pemimpin Spiritual Tibet "

Ajahn Chah
""Mencari kedamaian sama seperti mencari seekor kura-kura dengan kumis: Anda tidak akan mampu menemukannya. Namun saat hati Anda sudah siap, kedamaian akan datang mencari Anda." Ajahn Chah (1918-1992), tokoh Buddha Thailand"

Kahlil Gibran
""Untuk memahami hati dan pikiran seseorang, jangan lihat apa yang sudah dia capai, tapi lihat pada apa yang dia cita-citakan.'' Kahlil Gibran, Sastrawan asal Lebanon "

Wolfgang Amadeus Mozart
""Berbicara dengan baik dan fasih adalah seni yang hebat, tapi mengetahui saat yang tepat untuk berhenti berbicara juga tindakan yang sama-sama hebat."� Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791), komposer legendaris asal Austria "

Soichiro Honda
""Kesuksesan adalah 99% kegagalan" Soichiro Honda, pendiri Honda Motor Company "

Akio Morita
""Jangan takut membuat kesalahan. Namun, pastikan Anda tidak membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya." Akio Morita (1921-1999), Chairman Sony Corporation (1976-1994)"

Che Guevara
""Saya bukanlah seorang pembebas. Pembebas itu tidaklah nyata. Rakyat mampu membebaskan diri mereka sendiri." Che Guevara (1928-1967), tokoh revolusioner kelahiran Argentina � "

Martin Luther King Jr
"Jika seseorang belum menemukan sesuatu untuk diperjuangkan hingga akhir hayatnya, maka kehidupannya tidak berharga." 
Aktivis HAM AS

Mahmoud Ahmadinejad
""Untuk seluruh rakyat Iran, anak-anak kalian telah meletakkan satelit buatan dalam negeri pertama (Satelit Omid) ke orbit." Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad "

Pablo Picasso
""Seni membersihkan jiwa kita dari debu-debu kehidupan setiap hari." Pablo Picasso (1881-1973), seniman dan pelukis Spanyol "

Michelangelo
""Ancaman terbesar bagi keberhasilan hidup kita bukan berasal dari menggantungkan cita-cita setinggi langit hingga tak mampu mencapainya secara penuh; namun berasal dari pematokan cita-cita terlalu datar hingga mudah mencapainya." Michelangelo (1475-1564), pujangga, seniman, arsitek era Renaisans"

Leonardo da Vinci
""Saya terkesan dengan urgensi tindakan. Memahami tidaklah cukup; kita harus mengaplikasikannya. Berharap tidaklah cukup; kita harus mewujudkannya." Leonardo da Vinci, Arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans Italia (1452-1519) "

Galileo Galilei
""Kamu tidak dapat mengajari seseorang apa pun, kamu hanya bisa membantunya menemukan apa yang ada dalam dirinya sendiri." Galileo Galilei, filsuf dan ilmuwan peletak dasar metode ilmiah asal Italia (1564-1642) "

Plato
""Orang bijak berbicara karena mereka mempunyai sesuatu untuk dikatakan, orang bodoh berbicara karena mereka ingin mengatakan sesuatu." Plato (428-348 SM), filsuf Yunani Kuno "

Julius Caesar
""Jika Anda harus melanggar hukum, lakukanlah untuk merampas kekuasaan yang korup; untuk kasus-kasus lain pelajarilah lebih dulu." Julius Caesar (100 SM-44 SM), Pemimpin Romawi"

Galileo Galilei
""Anda tidak bisa mengajari sesuatu kepada seseorang; Anda hanya dapat membantu orang itu menemukan sesuatu dalam dirinya." Galileo Galilei (1564-1642), filsuf dan pakar matematika Italia� "

Aristoteles
""Kebahagiaan adalah arti dan tujuan hidup. Ia adalah keseluruhan arah dan cita-cita akhir dari eksistensi manusia." Aristoteles (384- 322 SM), Filsuf Yunani "

Epictetus
"Kita memiliki dua telinga dan satu mulut. Karena itu, kita mampu dua kali lebih banyak dalam mendengarkan daripada berbicara." Epictetus, filsuf Yunani"

François de la Rochefoucauld
"Alam menciptakan kemampuan. Keberuntungan melengkapinya dengan kesempatan." François de la Rochefoucauld (1613-1680), penulis klasik Prancis"

Zig Ziglar
"Menang bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah usaha untuk menang." Zig Ziglar, motivator Amerika Serikat"

Alexandre Dumas Pere
"Kearifan manusia adalah hasil penjumlahan dua kata: menunggu dan berharap." Alexandre Dumas Pere (1802–1870), penulis Prancis"

John Gay
"Tak ada ketergantungan yang bisa dipastikan, kecuali ketergantungan pada diri sendiri." John Gay (1685–1732), pujangga dan dramawan Inggris"

Ronaldo
"Saya tidak pernah berharap diri saya menjadi pemain terbaik dunia. Saya tidak terobsesi dengan penghargaan individu. Saya lebih tertarik menjadi bagian dari sebuah tim yang memenangkan trofi.” Ronaldo, pemain sepak bola asal Brasil"

Nido Qubein
"Pemenang membandingkan prestasinya dengan tujuan mereka, sedangkan pecundang membandingkan prestasinya dengan capaian orang lain." Nido Qubein, motivator Amerika Serikat"

Henri Bergson
"Untuk eksis harus berubah, untuk berubah harus matang, matang berarti penciptaan diri tanpa henti." Henri Bergson (1859–1941), filsuf Prancis, peraih Nobel Sastra 1927"

Franz Kafka
"Mulailah dengan apa yang benar, bukan dengan apa yang bisa diterima." Franz Kafka (1883–1924), penulis Jerman"

Robert A Schumann
"Si talenta bekerja, sang jenius yang menciptakan." Robert A Schumann (1810–1856), komposer Jerman"

Robert T Kiyosaki
"Sebesar apa sukses Anda diukur dari seberapa kuat keinginan Anda, seberapa besar mimpi-mimpi Anda, bagaimana pula Anda mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup Anda." Robert T Kiyosaki, motivator dan penulis asal Amerika Serikat"

Benjamin Franklin
"Berbuatlah kebaikan terhadap temanmu untuk menjaga mereka dan terhadap lawanmu untuk mengalahkan mereka.” Benjamin Franklin, filsuf dan negarawan Amerika Serikat"

Anton Chekhov
"Pengetahuan tak punya makna jika Anda tidak mempraktikkannya." Anton Chekhov (1860–1904), dramawan Rusia"

Henry Louis Mencken
"Karakter adalah sesuatu yang lebih berarti bagi peradaban manusia daripada kebijaksanaan." Henry Louis Mencken (1880–1956), jurnalis dan kritikus Amerika Serikat"

Bertolt Brecht
"Kecerdasan bukan untuk membuat semua hal tanpa kesalahan, namun untuk mempercepat amatan bagaimana membuatnya menjadi bagus." Bertolt Brecht (1898–1956), pujangga dan dramawan asal Jerman"

Francois de la Rochefoucauld
"Harga diri tak pernah ingin berutang dan kesombongan tak pernah ingin membayarnya." Francois de la Rochefoucauld (1613–1680), penulis klasik Prancis"

Thomas Jefferson
"Kejujuran adalah bab pertama dalam buku kebijaksanaan." Thomas Jefferson (1762–1826), presiden ketiga Amerika Serikat (1801–1809)"

Jalaluddin Rumi
"Jangan melihat ke luar. Lihatlah ke dalam diri sendiri dan carilah itu."Jalaluddin Rumi (1207–1273), Penyair Sufi dari Persia"

Larry Elder
""Tujuan tanpa perencanaan hanyalah sebuah harapan." Larry Elder, pembicara radio dan televisi asal Amerika Serikat"

Alexis de Tocqueville
"Ada dua hal yang sangat sulit ditemukan oleh orang-orang penganut paham demokrasi: memulai perang dan mengakhirinya." Alexis de Tocqueville (1805–1859), sejarawan Prancis"

Jawaharlal Nehru
"Budaya akan memperluas pikiran dan semangat kita." Jawaharlal Nehru (1889–1964), perdana menteri India"

Pythagoras
"Jangan katakan hal-hal kecil dengan banyak kata-kata, tapi katakanlah sesuatu yang besar dengan sedikit kata." Pythagoras (580–500 SM), filsuf dan ahli matematika Yunani"

Percy Bysshe Shelley
"Janganlah takut menghadapi masa depan, jangan pula menangis untuk masa lalumu." Percy Bysshe Shelley (1792–1822), pujangga asal Inggris"

Harrison Ford
"Kita semua memiliki perubahan besar dalam hidup yang kurang lebih seperti kesempatan kedua." Harrison Ford, aktor Hollywood, Amerika Serikat"

Thomas Carlyle
"Daya tahan adalah kumpulan kesabaran." Thomas Carlyle (1795–1881), sejarawan Skotlandia"

Oscar Wilde
"Pengalaman adalah nama yang kita berikan untuk kesalahankesalahan di masa lalu." Oscar Wilde, novelis Irlandia (1854–1900)"

Jesse Jackson
"Jika saya bisa memikirkan dan hati saya bisa meyakini, saya tahu saya mampu menggapainya.” Jesse Jackson, politikus Amerika Serikat"

Kofi Annan
"Hidup itu pilihan. Tapi untuk memilih yang baik, Anda harus tahu siapa diri Anda dan apa yang Anda perjuangkan, ke mana tujuan Anda, dan mengapa Anda ke sana." Kofi Annan, diplomat Ghana, peraih Nobel Perdamaian 2001"

Aung San Suu Kyi
"Kalau Anda memutuskan melakukan sesuatu, jangan sebut itu sebagai pengorbanan karena tidak ada orang yang memaksa Anda melakukannya." Aung San Suu Kyi, ikon demokrasi Myanmar"

Confucius
"Manusia unggul selalu rendah hati saat berbicara, tetapi selalu luar biasa dalam tindakan." Confucius (551–479 SM), filsuf terkemuka China"

Harold Stephens
"Ada perbedaan nyata antara kecemasan dengan kegelisahan. Orang cemas karena menghadapi masalah, sedangkan orang yang gelisah karena ia ingin memecahkan masalah.” Harold Stephens, penulis dan petualang asal Amerika Serikat"

Stephen Hawking
"Andaikan harapan seseorang diturunkan hingga titik nol, orang akan benar-benar menghargai semua yang dia miliki saat ini." Stephen Hawking, fisikawan asal Inggris"

Aung San Suu Kyi
"Perdamaian adalah tujuan ideal yang tak bisa diganggu gugat oleh pemerintahan atau bangsa mana pun, termasuk mereka yang gemar berperang sekalipun.” Aung San Suu Kyi, ikon demokrasi Myanmar"

Andre Gide
"Manusia tak bisa menemukan samudera baru sepanjang dia tidak punya keberanian untuk memalingkan pandangan matanya dari pantai." Andre Gide (1869–1951), penulis Prancis, peraih Nobel Sastra 1947"

Otto von Bismarck
"Orang-orang hebat bisa dikenali melalui tiga hal: murah hati dalam perencanaan, humanis dalam pelaksanaan, dan tidak berlebihan dalam keberhasilan." Otto von Bismarck (1815–1898), kanselir Jerman"

GK Chesterton
"Ini bukan karena mereka tidak bisa menemukan solusi, tapi karena mereka tidak mampu memahami masalah.” GK Chesterton (1874–1936), kritikus Inggris"

CS Lewis
"Anda tak boleh merasa terlalu tua untuk menetapkan tujuan lain atau merajut mimpi-mimpi baru.” CS Lewis (1898–1963), novelis dan ilmuwan Inggris"

Richard Bach
"Tidak ada bencana yang tidak bisa menjadi berkah dan tidak ada berkah yang tidak bisa menjadi bencana." Richard Bach , sastrawan Amerika Serikat"

Nancy Willard
"Terkadang pertanyaan lebih penting daripada jawaban." Nancy Willard, penulis dan pujangga Amerika Serikat"

Voltaire
"Tidak ada orang besar yang tidak menyumbangkan kebesaran pengabdiannya kepada kemanusiaan." Voltaire (1694–1778), filsuf dan penulis Prancis"

Samuel Johnson
"Di mana tidak ada harapan, di situ tidak ada usaha keras." Samuel Johnson (1709–1784), pujangga Inggris"

Bill Cosby
"Dengan humor, Anda bisa memperlunak beberapa tamparan terburuk dalam hidup Anda. Begitu Anda tertawa, seberapa pun menyakitkannya situasi Anda, Anda pasti bisa melaluinya." Bill Cosby, Aktor dan Komedian Amerika Serikat"

Victor Hugo
"Apakah sejarah itu? Pengulangan masa lalu di masa depan; refleksi dari masa depan pada masa lalu.” Victor Hugo (1802–1885), pujangga, novelis, dan dramawan Prancis"

Robert A Schumann
"Si talenta bekerja, sang jenius yang menciptakan." Robert A Schumann (1810–1856), komposer Jerman"

Francis Bacon, Sr.
"Jika seseorang memulai dengan kepastian, dia akan mengakhirinya dengan keraguan: tapi jika dia memulai dengan keraguan, dia akan mengakhirinya dengan keyakinan." Francis Bacon, Sr. (1561–1626), pengacara dan filsuf Inggris"

Kirsten Dunst
"Rahasia dari seluruh keindahan adalah percaya pada diri sendiri, dan tetap nyaman dalam berpikir serta mengambil keputusan." Kirsten Dunst, aktris asal Amerika Serikat"

William Edward Hartpole Lecky
"Satu pelajaran paling penting dari pengalaman adalah kesuksesan itu ditentukan oleh karakter, bukan oleh kemampuan intelektual atau keberuntungan." William Edward Hartpole Lecky (1838–1903), sejarawan Irlandia"

Ashleigh Brilliant
"Ide yang bagus sudah umum, yang tidak umum adalah mereka yang bekerja keras untuk mewujudkan ide tersebut." Ashleigh Brilliant (1933), pengarang dan kartunis asal Inggris"

Carl Gustav Jung
"Satu-satunya hal yang harus kita takuti di planet ini adalah manusia." Carl Gustav Jung (1875–1961), psikolog Swiss"

Arthur Koestler
"Keberanian tak pernah membiarkan tindakan-tindakan Anda dipengaruhi rasa takut dalam diri Anda.” Arthur Koestler (1905–1938), jurnalis dan kritikus asal Inggris"

Christopher Fry
"Dalam tragedi, setiap momen adalah keabadian; dalam komedi, keabadian adalah sebuah momen.” Christopher Fry (1907–2005), penulis Inggris"

Paulo Coelho
"Tak seorang pun bisa berdusta, tak seorang pun bisa menyembunyikan sesuatu ketika dia menatap langsung ke mata seseorang.” Paulo Coelho, penulis kenamaan asal Brasil"

Benjamin Franklin
"Uang belum pernah dan tak akan pernah membuat manusia bahagia. Makin banyak orang punya uang, makin banyak lagi yang dia inginkan. Uang membuat orang terus-menerus mengisi sesuatu yang kosong.” Benjamin Franklin (1706–1790), ilmuwan, filsuf, dan penemu asal AS"
Herbert Hoover
"Kompetisi bukan hanya berdasarkan perlindungan terhadap konsumen, tapi semangat untuk kemajuan.” Herbert Hoover (1874–1964), Presiden Amerika Serikat"

Michel de Montaigne
"Ketenaran dan ketenangan tak pernah bisa menjadi kawan.” Michel de Montaigne (1533–1592), penulis dan filsuf Prancis"

Oprah Winfrey
"Saya percaya segala sesuatu yang terjadi karena suatu alasan, bahkan ketika kita tidak cukup bijak untuk melihatnya.” Oprah Winfrey Pembawa Acara Talkshow Televisi AS"

Neil Armstrong
"Misteri menciptakan keajaiban dan keajaiban adalah dasar keinginan manusia untuk memahami.” Neil Armstrong, astronot Amerika Serikat"

Herbert Hoover
"Kompetisi bukan hanya berdasarkan perlindungan terhadap konsumen, tapi semangat untuk kemajuan.” Herbert Hoover (1874–1964), Presiden Amerika Serikat"

Vincent van Gogh
"Buat apa hidup kalau kita tidak berani mencoba sesuatu?” Vincent van Gogh (1853–1890), pelukis Belanda"

Beverly Sills
"Anda mungkin kecewa jika gagal, tapi Anda akan hancur bila tidak pernah mencoba.” Beverly Sills (1929-2007), penyanyi opera asal Amerika Serikat"

Johann Wolfgang von Goethe
"Berpikir itu gampang, bertindak itu sulit, dan melaksanakan satu pikiran dalam tindakan adalah hal yang paling sulit di dunia.” Johann Wolfgang von Goethe (1749–1832), sastrawan Jerman"

Leondaro da Vinci
"Saya terkesan dengan urgensi tindakan. Memahami tidaklah cukup, kita harus mengaplikasikan. Berharap tidaklah cukup, kita harus bekerja.” Leondaro da Vinci (1452–1519), ilmuwan era Renaisans"

Orlando Bloom
""Jika hidup bukan tentang kemanusiaan dan kehidupan harmoni, saya tidak tahu untuk apa hidup itu.” Orlando Bloom, aktor asal Inggris"

Pablo Casals
""Kemampuan manusia untuk peduli adalah sesuatu yang menjadikan hidup bermakna paling dalam.” Pablo Casals (1876–1973), pemain celo dan dirigen terkemuka asal Spanyol"

Dale Carnegie
""Yang membuat kamu berbahagia atau tidak berbahagia bukanlah apa yang kamu punya, siapa kamu, di mana kamu, atau yang kamu kerjakan; tapi yang kamu pikirkan.” Dale Carnegie (1888–1955), pengarang asal Amerika Serikat"

Ashleigh Brilliant
"Jika Anda tidak mampu mendekatinya, mengatasinya atau melewatinya, lebih baik Anda bernegosiasi dengannya.” Ashleigh Brilliant, penulis dan kartunis Inggris"

Niccolo Machiavelli
""Enterpreneur secara sederhana berarti mereka yang memahami sedikit perbedaan antara rintangan dan peluang serta mampu mengubah keduanya menjadi keuntungan.” Niccolo Machiavelli (1469–1527), penulis terkemuka Italia"

Jenderal George S Patton
""Perang mungkin harus diperjuangkan dengan senjata, tapi mereka dimenangi oleh manusia. Ini adalah persoalan spirit orang yang terlibat di dalamnya dan orang yang memimpin untuk meraih kemenangan.” Jenderal George S Patton, Jenderal Amerika Serikat dalam Perang Dunia I dan II"

David Borenstein
""Perasaan tidak seharusnya dilogikakan. Sangat berbahaya bagi manusia yang merasionalkan emosinya.” David Borenstein, artis Polandia"

Owen Meredith
""Kuasailah semua buku, tapi jangan biarkan buku menguasai Anda. Membacalah untuk hidup, bukan hidup untuk membaca.” Owen Meredith (1831–1891), diplomat Inggris"

William Glasser
""Manusia dikendalikan oleh lima kebutuhan genetika: kelangsungan hidup, cinta dan kepemilikan, kekuatan, kebebasan, dan kesenangan.” William Glasser, psikiater asal Amerika Serikat"

John Quincy Adams
""Jika tindakanmu menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih, belajar lebih, berlaku lebih, dan menjadi lebih, maka kamu adalah pemimpin.” John Quincy Adams, Presiden Amerika Serikat ke-6 (1825-1829)"

Fritz Perls
""Belajar adalah penemuan bahwa segala sesuatu itu mungkin.” Fritz Perls (1893–1970), analis kejiwaan asal Jerman"

John Fitzgerald Kennedy
""Manusia tidak memiliki talenta yang sama, tapi kita memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan talenta kita.” John Fitzgerald Kennedy (1917–1963), Presiden Ke-35 Amerika Serikat (1961–63)"

Joseph Addison
""Rasa cinta di sebuah keluarga adalah anugerah hidup yang luar biasa.” Joseph Addison (1672–1719), negarawan dan seniman Inggris"

Charles de Montesquieu
""Agar menjadi benar-benar hebat, seseorang harus berdiri dengan masyarakat, bukan di atas mereka.” Charles de Montesquieu (1689–1755), filsuf dan politikus Prancis"

Madame Chiang Kai-Shek
""Kita hidup di masa kini, bermimpi tentang masa depan, dan belajar tentang kebenaran abadi dari masa lalu.” Madame Chiang Kai-Shek (1898–2003), kepala pemerintahan China nasionalis di pengasingan di Taiwan"

Mao Tse-Tung
""Jika Anda ingin tahu teori dan metodologi revolusi, Anda harus ambil bagian dalam gerakan revolusi. Pengetahuan sejati hanya bisa diperoleh dengan pengalaman langsung.” Mao Tse-Tung (1893–1976), pemimpin China"