Jumat, 10 Februari 2017

GEN - PEMUDA UNTUK PAPATAR


Sumber Foto: Google. Diedit ulang oleh Bernata Asmail Manalu


“Berikan aku sepuluh pemuda, akan ku taklukkan dunia” adalah sepenggal kata yang diungkapkan presiden pertama kita Ir. Sukarno. Kata-kata tersebut bukan hanya retorika kosong, melainkan dengan semangatnya yang menggelora pemuda memiliki kekuatan yang sangat dahsyat.

Salam Generasi Muda, Horas…Merdeka..!!!

PAPATAR terkenal dengan alamnya yang menawan, begitu banyak ternyata objek-objek yang bisa kita nikmati di daerah ini. Hamparan perbukitan yang hijau menjadi keindahan yang mungkin hanya bisa ditemui di daerah ini saja. Ada dolok pinapan yang tingginya mencapai hamper 3000 meter diatas permukaan laut, atau persisnya 2903 meter. Bayangkan saja apabila suatu saat nanti anda bisa memijakkan kaki di puncaknya. Menurut cerita dari mereka yang sudah menjejakkan kakinya disana, pemandangan luar biasa akan anda temui dari puncak pinapan ini. Hamparan Lembah dan perbukitan Pakkat, Parlilitan, Tarabintang,Kota Dolok Sanggul, Onan Ganjang, Bakkara dengan dana Toba hingga Barus Tapanuli Tengah akan sangat memanjakan mata anda. PAPATAR dari dahulu dikenal orang dengan hasil komoditinya seperti Haminjon (Kemenyan), Salak, Karet dan hasil komoditi lainya. Akan sangat majulah PAPATAR ini jika semuanya itu dikelola dengan baik.

Wisata adalah salah satu yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Tak butuh banyak modal untuk mengelolanya. Cukup dengan bermodalkan kemauan saja. Tanpa sentuhan tangan, panorama-panorama disini sudahlah sangat indah. Akses yang mudah bagi calon pengunjung, sepertinya tidak begitu berpengaruh. Mengapa? Karena wisata alam itu, nilai kealamianyalah yang perlu. Kerja beratnya adalah, Bagaimana kita bisa mempernalkanyanya ke khalayak ramai? Bagaimana kita mempromosikanya? Bagaimana dengan mereka yang tinggal disana, apakah nantinya pengunjung akan nyaman berkunjung? Kita yakin kita siap untuk itu.

Kondisi-kondisi yang seperti dipaparkan diatas hanya bisa didapat jika ada pembangunan. Pembangunan yang mana akan membuat daerah tidak seperti yang sekarang ini. Pembangunan dari dulu sampai sekarang kan selalu ada? Iya, betul. Tapi, pembangunan yang bagaimana? Kerap kali masyarakat kita salah memahami soal pebangunan. Kami tidak ingin mengatakan kalau dalam hal ini Pemerintah yang salah memahami pembangunan. Tidaklah, Pemerintah kita tentu mengharapkan semua daerahnya maju. Karena kalau semua daerahnya maju itu suatu kebanggaan, itu prestasi yang besar.
Kemajuan suatu daerah itu diawali dengan adanya kerinduan, kemauan masyarakatnya untuk maju. Lalu apakah masyarakat tidak mengharapkan kemajuan? Sangat tidak mungkin bukan? Nah, disinilah perihal yang hendak kami sampaikan kepada kita bersama sekaligus juga kami mengajak kita semua untuk mendiskusikan apa apa persoalan yang menghambat kemajuan daerah kita ini terkhusus kita kaum muda.

Pembangunan menjadi PR, tanggungjawan dan kewajiban kita kaum muda. Mengapa kaum muda? Karena Pemudalah yang menjadi Tonggak Perubahan atau bahasa trennya, “Agen Of Change”. Daerah pasti maju jika para pemudanya maju. Itu pasti. Mari kita buka kembali perjalanan sejarah kemerdekaan Bangsa kita.

Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu, yang selalu berjuang dengan penuh semangat, biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang, seperti Ir Soekarno, Moh Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo, dan lain-lain dengan penuh semangat perjuangan. Deklarasi kemerdekaan Republik Indonesia tidak terlepas dari peran pemuda Indonesia kala itu.  Pasca dijatuhkannya bom atom di Jepang pada 6 dan 9 Agustus 1945 oleh Amerika Serikat (AS), para pemuda dengan cepat memanfaatkan peluang tersebut untuk menyatakan kemerdekaan. 17 Agustus 1945 kemerdekaan RI dideklarasikan. Bukan hal mudah untuk mencapai pendeklarasian ini. Korban waktu, materi, pertumpahan darah yang merenggut jutaan nyawa mereka yang ikut dalam perjuangan saat itu.

Gerakan pemuda sebagai gerakan civil society, akan terus menempatkan pemuda pada posisi pelatuk, sekaligus pengawal perubahan. Semangat inilah semestinya terus kita jaga dan tumbuh kembangkan dalam diri kita. Jangan sampai Independensi, Semangat belajar, kemandirian kita luntur. Kita kaum muda adalah cadangan bagi pendahulu kita yang harus kesadaran organik, dan senantiasa bergerak dalam kerangka kelembagaan penatalayanan pembangunan. Mari kawanku, kita internalisasi kembali efektifitas gerakan-gerakan kita untuk mengabdikan peran kita yang semestinya dalam mengisi pembangunan. Hari ini kita sepertinya harus mereposisi, dan mendefinisikan ulang makna keberadaan kita. Sifat primordialnya kita yang pada puncak mobilitas gerakan paling tinggi, marilah lebih kita nyatakan.

Kita, Pemuda adalah pelopor pembaharuan, pelatuk perubahan sekaligus pengawal perubahan. Semangat perubahan yang menjiwai semangat desentralisasi, mestinya menemukan titik yang sama dengan peran yang telah melekat dalam diri pemuda. Menerjemahkan peran-peran strategis yang memberi konstribusi bagi percepatan pembangunan daerah, menjadi pilihan yang tidak boleh berlalu, tanpa pemaknaan kita. Kita para kaum muda adalah elemen yang sangat penting dalam pembangunan ini. Disinilah pentingnya kita untuk memposisikan diri dan mengambil peran-peran strategis dalam pembangunan  saat ini. Jangan lagi seperti yang sudah berlalu dimana kita hanya dalam posisi berpangku tangan atau menunggu inisiasi dari pemerintah daerah. Mari bersama-sama mengambil bagian, ambil peran dalam mengisi pembangunan.

NYATAKAN KAMU ADA, GENERASI……

MAJULAH PAPATAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar